Senin, 07 Februari 2011

TETAPLAH BERDOA

Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain,
tetapi berjaga-jaga dan sadar. (ayat 6) 1 Tesalonika 5:1-10

TETAPLAH BERDOA
              Waktu saya menjalani praktek mengajar, seorang siswa SMA mengajukan pertanyaan ini kepada saya: “Berapa lama saya harus berdoa?”. Saya teringat perumpamaan dalam Lukas 11:5-8. Yesus bercerita tentang seorang yang secara terus menerus mengganggu tetangganya tengah malam karena butuh makanan untuk tamunya. Karena dia berkata terusterang maka bangunlah tetangga itu dari tidur malamnya dan memberikan yang diinginkan orang itu.

             Lewat perumpamaan ini, sebenarnya Yesus menegaskan bahwa kita tidak boleh berhenti berdoa, apalagi kalau hanya doa kita belum dijawab. Seperti halnya sipeminta tersebut yang tidak malu tetapi berterus terang kepada tetangganya. Allahpun menginginkan kita untuk berterus terang dalam doa yang kita panjatkan kepadaNya. Yesus menjelaskan ini dalam kalimat berikut: “Aku berkata kepadamu; mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”. 

           Dalam sebuah hubungan persahabatan, hubungan kita tidak akan bertumbuh kalau dalam berkomunikasi, kita hanya melakukan percakapan-percakapan biasa. Kita perlu membangun percakapan-percakapan yang mendalam dan menyediakan waktu khusus untuk saling mengenal. Demikian pula hubungan kita dengan Allah, kita dapat dan harus berbicara dengan Dia sepanjang waktu dan dalam keadaan apapun. Untuk sampai pada pengenalan yang benar, kita perlu menyisihkan waktu setiap hari untuk membicarakan berbagai hal dengan Allah secara serius. Kita tidak boleh menyerah dalam menunggu pertolongan Tuhan. Teruslah berdoa, karena doa adalah salah satu wujud iman percaya kita.

            Alkitab tidak menegaskan berapa lama seharusnya kita berdoa tetapi Alkitab menegaskan agar kita “selalu berdoa” (1 Tesalonika 5:17). Ini tidak berarti bahwa seorang harus berdoa 24 jam sehari, melainkan doa adalah suatu percakapan dengan Allah secara berkesinambungan dan berlangsung sepanjang hari dalam setiap kesempatan. Dalam Doapun kita tidak harus mengucapkan doa-doa yang panjang. Pendek dan panjangnya sebuah doa bukan hal yang menentukan. Yang paling menentukan adalah kesungguhan, kejujuran dan ketulusan hati pada saat berbicara dengan Allah.

Doa: Tuhan, ajarlah kami membangun komunikasi yang jujur dengan-Mu, amin. (Glorius keo).

2 komentar:

  1. mantaph kak,singkat,padat n mengena.Like Thiz

    BalasHapus
  2. kalau ada kekurangan. mohon sarannya De e..makasih De. ms ada banyak tp b baru kasi masuk 8 sa..thanks Desry

    BalasHapus