Sabtu, 05 Februari 2011

BUKAN PENYEMBAH MELAINKAN PENYEMBAHAN

Perhatikanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah……………Siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya (ayat 23b). Mazmur 50:22-23.

BUKAN PENYEMBAH MELAINKAN PENYEMBAHAN

            Daniel di Oesao mengakui Yesus sebagai Iman percayanya. Ia rajin kegereja dan berdoa, tapi ia juga rajin duduk-duduk nongkrong dijalan sampai larut malam sambil teriak-teriak. Ia rajin memberikan perpuluhan, tapi ia juga rajin membeli rokok dan membeli laru (minuman beralkohol). Ia tidak pernah lalai mengikuti perjamuan kudus, tapi juga tidak pernah lalai mabuk-mabukan dalam pesta. Apa ada yang salah dari Daniel? Ya, Tentu ada..! karena daniel masi berstatus sebagai penyembah.

           Banyak orang Kristen yang masih hidup seperti daniel di oesao yakni hanya berstatus penyembah. Mereka mengira dengan rajin pergi ke Gereja, melaksanakan ibadah, memberikan persembahan atau perpuluhan itu sudah dikategorikan orang beriman yang sudah melakukan suatu penyembahan pada Tuhan Yesus.

           Tuhan tidak suka orang Kristen cukup berstatus sebagai penyembah, melainkan yang Tuhan suka adalah “penyembahan”. Orang Kristen yang berstatus penyembah adalah orang yang tidak jujur. Itu sebabnya, diatas pemazmur katakan “siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya”. Artinya orang Kristen harus menunjukan sikap penyembahan, mesti konsekuen dengan status sebagai penyembah Kristus. Jadi penyembah dan penyembahan harus searah, sejalan dan berpendirian tetap. Tidak bisa plin-plan, katanya beriman pada Yesus tapi sama seperti udang dibalik batu atau didepan manis tapi dibelakang pahit, begitulah kata pepatah.

            Seorang penyembah yang benar adalah dia yang mau tahu tetang kebenaran Firman Allah kemudian melakukannya dengan penuh ketaatan, selain itu ia juga mempersembahkan hidupnya dididik, diatur dan dibentuk sesuai Kehendak Tuhan. Dia tidak hanya cukup sebagai penyembah tapi harus menjadi/menunjukan pribadi "Penyembahan". Dia harus seperti Daniel di Babel pada zaman pemerintahan Nebudkadnezar, bukan seperti daniel di oesao atau daniel-daniel lain.

Doa: kami orang-orang yang beriman kepada-Mu, Ya Yesus. Ampuni kami jika kami belum menunjukan sikap penyembahan yang benar, sekarang kami mau menyembah-Mu dengan penuh ketaatan, amin. (Glorius Keo).

Manutapen 14 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar