Selasa, 15 Februari 2011

MISKIN DAN KAYA SAMA SAJA

Pada hari kemurkaan harta tidak berguna,
tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut (Amsal 11:4).
Oleh: Glorius Keo

MISKIN DAN KAYA SAMA SAJA

           Mendengar tentang para artis, model, pejabat-pejabat dan para atlet, tentu tak dapat dipungkiri bahwa mereka adalah orang-orang yang mempunyai penghasilan selangit. Mungkin satu di antara para pembaca pernah membayangkan untuk menjadi seperti mereka. Siapa sih, yang tidak ingin menjadi seperti mereka, sudah kaya, punya banyak uang, punya rumah yang mewah, terkenal, bisa jalan-jalan keluar kota dan sebagainya. Tetapi apakah pernah saudara membayangkan untuk menjadi seorang yang miskin. Yang susah mendapat uang, susah mendapat makan, yang tidur di kolong jembatan dan pada umumnya hidup mereka selalu di pandang tak berarti. Jawabannya pasti Tidak!. Melihat kedua perbedaan antara miskin dan kaya apakah itu berarti semua orang miskin adalah orang-orang yang di hukum Allah, dan sebaliknya orang-orang kaya adalah orang-orang yang di berkati Allah?.

         Hari ini Firman Tuhan katakan "Pada hari kemurkaan, harta tidak berguna tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut". Tuhan sendiri mengatakan bahwa harta tidak ada gunanya ketika Tuhan datang untuk menghakimi Dunia ini. harta tidak akan menolong orang pada hari penghakiman, melainkan hanya hidup yang benar akan menyelamatkan orang dari maut. Itu berarti tidak bisa di katakan bahwa pada umumnya orang kaya adalah orang-orang yang diberkati Allah, sedangkan orang miskin adalah orang yang najis bagi Allah. sebenarnya Allah menginjinkan adanya kaya dan miskin sebagai suatu ujian. Yang kaya di uji untuk tidak sombong dan mau merendah sedangkan yang miskin di uji untuk sabar dan taat.

        Allah mengingatkan orang kaya "lebih baik sedikit barang tetapi takut akan Tuhan dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan (amsal 15:16)". begitupun bagi orang miskin (amsal 28:20) mengatakan: "orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman".

        Kita punya Allah yang adil. Bagi Allah kaya dan miskin sama saja. Untuk itu bersyukurlah dalam setiap keadaan. Jangan menjadikan harta sebagai tolak ukur karena harta di Dunia ini hanyalah titipan, Allah dapat mengambilnya kapan saja. Janganlah mengkhawatirkan soal hidup kaya dan miskin. Perhatikanlah bagaimana dan dengan cara apa kita dapat menyenangkan hati Allah disaat kita melaksanakan aktivitas sehari-hari. Kerjakanlah segala tugas kita dengan sungguh-sungguh dan dengan senang hati semata-mata hanya untuk Allah.. AMIN

TUHAN YESUS MELIHAT HATI SETIAP ORANG

Manutapen, 02 Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar