Rabu, 09 Februari 2011

JAMINAN ALLAH

JAMINAN ALLAH
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita
(Roma 5:5)
     
        Bila berbicara mengenai kegagalan, setiap orang pasti hendak mengakuinya bahwa kegagalan itu merajalela untuk memberi keputusasaan bagi manusia. Di Dunia ini ada kegagalan, sehingga setiap manusia tentu tidak akan luput dari yang namanya gagal. Adanya kegagalan dikarenakan ketidak taatan manusia terhadap Allah, manusia sering ceroboh, mau menang sendiri dan merasa sanggup untuk mengandalkan kemampuannya, dengan demikian maka manusialah yang menciptakan kegagalan hidup di dunia ini. Terbukti bahwa Adam dan Hawa melahirkan kegagalan perdana dalam taman Eden yang dipengaruhi oleh iblis, kegalalan sendiri menjadi sifat dasar dari iblis. Iblis akan berjuang semaksimal mungkin memakai kegagalan untuk mempengaruhi manusia dalam ketakutan dan keputusasaan yang menyebabkan manusia jatuh dalam dosa, kemudian membawa manusia kealam maut. Kenyataan yang terjadi banyak orang dapat melakukan tindakan bodoh atau tidak terpuji, misalnya karena takut gagal maka timbulah money polities, adanya ketidak adilan dan tipu muslihat, bahkan yang sangat disesalkan akibat dari kegagalan manusia nekad untuk menghabisi nyawanya dengan bunuh diri, dan yang mengherankan sekali semua itu juga terjadi pada orang-orang Kristen.

       Mengenai Firman ini, Rasul Paulus berpesan kepada jemaat di Roma untuk tetap teguh dalam pengharapan, sebab Allah memberi janji dan jaminan kebahagian bagi orang-orang yang berpengharapan kepadaNya. Dalam memberi penguatan pengharapan bagi saudara-saudara seiman di Roma, Paulus menjelaskan kepada mereka, bahwa ketika manusia masi lemah dalam kegagalan, sesungguhnya Kristus telah mati dan bangkit untuk memenangkan kegagalan tersebut, sehingga manusia dapat kembali membina hubungan dengan Allah, oleh karena itu kegagalan tidak dapat membinasakan manusia yang berpengharapan padaNya, dan bagi dia yang berpengharapan pada Kristus maka ia akan dibenarkan oleh iman, akan hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, sehingga didalam kasih karunia ini ia dapat bermegah dalam pengharapan.

       Pesan yang disampaikan Rasul Paulus ini, tidak semata-mata hanya ditujukan kepada jemaat di Roma, melainkan bagi kita semua yang dikatakan sebagai saudara-saudara seiman. Kita sebagai orang-orang percaya, kita meyakini bahwa Kristus telah memenangkan kegagalan tersebut, tetapi mengapa masih banyak dari kita yang tunduk terhadap kegagalan, memang sebagai manusia kita lemah dan kegagalan mencari kelamahan kita untuk mencampakan kita kepada kebinasaan. Tetapi janganlah kita takut karena Allah memberi jaminan yang tidak mengecewakan dalam berpengharapan kepada Yesus Kristus. Disaat Yesus terangkat ke Sorga, Ia menjanjikan adanya Roh Kudus yang akan hadir menggantikanNya untuk memperkuat kita didalam pengharapan kepadaNya, untuk itu jangan kita berpasrah kepada kegagalan sehingga kita ditaklukan olehnya, tetapi bukalah hati kita agar Roh Kudus yang menuntun kita.

        Manusia lemah karena daging, tapi Roh Kudus tidak lemah. Roh Kuduslah akan membantu kita dalam kelamahan atau pengharapan kita pada Kristus. Sebab kita tidak tahu bagaimana kita harus mengalahkan kegagalan tersebut, tetapi Roh Kudus tahu, dan Ia akan menuntun kita sebagaimana seorang gembala menuntun domba-dombanya, dan hanya oleh Roh Kudus kita akan bersuka cita dalam pengharapan. Ini menjadi jaminan keselamatan bagi kita, Allah menjamin bahwa dalam pengharapan kepadaNya tidak akan mengecewakan malah kita akan bermegah dalam kesengsaraan atau kegagalan.

        Sebenarnya kegagalan adalah baik untuk membelajarkan kita mengenai pengharapan kepada Allah, yang artinya kita membawa diri menjadi hamba kebenaran, kita tunduk terhadap kuasa kebenaran agar kita dapat melawan kecerobohan kita, ketidak adilan kita dan semua keinginan-keinginan daging yang dapat membawa kita dalam kegagalan. Oleh sebab itu dalam pengharapan menuntut penantian ketekunan, dari ketekunan meninbulkan tahan uji, dan tahan uji dapat merubah karakter, karena Allah menyukai kualitas karakter yang terpuji, yakni orang-orang yang mau hidup dalam kebenaran Allah, dan bagi setiap orang yang membawa diri hidup dalam pengharapan kepada Yesus Kristus, Allah telah menjamin bahwa kehidupannya akan di penuhi segala sukacita dan damai sejahtera.. AMIN..(Glorius Keo)
Manutapen, 20 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar