Selasa, 22 Maret 2011

DALAM TUHAN ADA MASA DEPAN

Sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna 
(2 Korintus 12:9b)

DALAM TUHAN ADA MASA DEPAN

         Saya punya cerita begini. Ada seorang bernama Jhon, ia terlahir dalam keluarga yang cukup memprihatinkan, ayahnya seorang kuli, pekerjaan ibunya sebagai pembantu rumah tangga. Kedua orang tua Jhon harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Dengan pendapatan yang pas-pasan dan tidak tentu, terpaksa ke tiga kakak Jhon harus putus sekolah. Tinggalah Jhon bersama kedua adiknya yang masih bersekolah. Meskipun demikian Jhon tidak pernah putus asa untuk mengubah nasib dan masa depan keluarganya. Jhon memang berbeda dengan saudara-saudaranya, ia anak rajin, jujur, tatat dan tidak mudah menyerah.

         Masuk SMA, Jhon menjadi salah satu anak yang terpilih  masuk dalam kelas cepat (accelerate), hingga lulus dengan nilai tertinggi dalam jangka waktu dua tahun. Kemudian ia mendapat beasiswa ke Australia untuk melanjutkan studi perguruan tinggi. Setelah selesai menyelesaikan studi perguruan tinggi, ia mendapat tempat yang berpangkat dalam pekerjaannya, bahkan ia juga menjadi pembicara, pengarah dan motivator bagi para aktivis pengajar. Kini keluarga Jhon dapat merasakan hidup seperti orang berada. kedua orang tuanya, dapat menjalani masa tua dengan tenang tanpa harus memikirkan kebutuhan hidup keluarga.

          Sering kita berprediksi bahwa orang yang lahir dari latar belakang keluarga biasa-biasa saja, maka masa depannya akan suram. Memang setiap orang tidak dapat menghindar kalau ia ditakdirkan terlahir dalam keluarga seperti keluarga Jhon. Tapi ingat ..? itu bukan menjadi faktor penghalang masa depan orang tersebut dan keluarganya. Masa depan tidak ditentukan oleh masa lalu. Melainkan kerja keras, kemauan dan Iman untuk maju itulah yang menentukan. Sebab dalam Tuhan masa depan itu sungguh ada. Lihatlah Jhon, ia mampu merubah masa depan keluarganya.

         Jadi Walaupun kita dilahirkan dari keluarga yang biasa-biasa saja atau hancur sekalipun, jangan pernah minder, malu dan kecewa. Asal kita percaya, tekun, taat, beriman dan mau berusaha tentu Tuhan menjamin adanya masa depan. Alkitab sendiri telah memberikan kesaksian bahwa Tuhan suka memanggil orang-orang dengan masa lalu dan keluarga yang hancur untuk memuliakan nama-Nya.

Doa: kami Yakin, bersama-Mu ada masa depan bagi keluarga kami, amin. (Glorius Keo).
                                                                                                      Manutapen, 17 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar