Selasa, 22 Maret 2011

BENTUK KELEMAHLEMBUTAN

Tetapi buah Roh ialah……….Kelemahlembutan (ayat 23) Galatia 5:22-23

BENTUK KELEMAHLEMBUTAN

     Alkitab bersaksi bahwa Yesus lemahlembut, maka semua orang beriman sering menghubungkan kelemahlembutan Yesus dengan kemampuan-Nya untuk menderita aniaya tanpa melawan. Hal itu memang tidak salah, namun perlu kita ketahui lebih luas lagi mengenai definisi kelemahlembutan itu sendiri dari sekedar tidak melawan, sebab mungkin banyak dari orang Kristen saat ini yang masih keliru memahami kata Kelemahlembutan dalam Alkitab.

      James Strong dalam bukunya “Strong's Exhaustive Concordance of the Bible” mendefenisikan 3 bentuk kelemahlembutan yaitu:
(1) Penuh penguasaan diri dan tidak cepat menyerang atau membalas. Sebagai gambaran dari bentuk yang pertama ini, saya mau mengajak kita untuk belajar dari kisah hidup Yusuf anak Yakub. Ia dibenci saudara-saudarnya, dibuang kesumur kamudian dijual ke Mesir. tapi Yusuf meresponinya dengan menunjukan sikap yang tidak cepat menyerang atau membalas, sampai ia telah menjadi Mentri sekalipun. Ia juga pernah digoda istri potifar untuk berbuat zinah, tapi ia tetap menunjukan penguasaan diri untuk menjaga kesucian tubuhnya.
(2) Cara berpikir yang rendah hati. Contoh yang sederhana dari bentuk kedua ini dapat kita pelajari dari salah seorang penyamun yang disalibkan bersama Yesus Kristus. Ia menunjukan cara berpikir rendah hati yang dikuasai Roh, bukti yang nampak dari cara berpikirnya adalah disaat ia menasihati seorang penyamun yang lain yakni: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi Orang Ini tidak berbuat sesuatu yang salah." (Lukas 23:40-41).
(3) Mau diajar. Simaklah sikap Maria atau Zakheus dalam menyambut Yesus. Maria duduk dikaki Yesus rindu untuk diajar, dibentuk, dan diarahkan menurut Firman Allah. Demikian juga Zakheus yang mau diajar untuk berbagi sebagian dari kepunyaannya. Jangan seperti Marta yang sibuk dengan pekerjaannya atau Yudas yang rakus harta, dan bentuk ketiga ini akan terlihat genap jika kita ingin menjadi seperti benih yang hidup ditanah subur, sehingga menghasilkan buah yang banyak terus-menerus.

      Ketiga bentuk buah Roh kelemahlembutan inilah kiranya dapat menjawab sedikit gambaran definisi kata kelemahlembutan dalam mengembangkan perenungan pembaca hari ini.

Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk memelihara dan menyalurkan kelemahlembutan sejati, amin. (Glorius Keo)

                                                                                                   Manutapen, 04 Mei 2010

1 komentar: